Jumat, 25 Mei 2012


BERMAIN  SAMBIL BELAJAR


Dunia anak adalah dunia bermain. Kegiatan bermain adalah kegiatan yang paling menyenangkan bagi anak. Terkadang hampir sebagian waktu anak, dihabiskan untuk keasyikannya bermain. Melalui kegiatan bermain anak banyak belajar dan mencapai perkembangan personal sosial, bahasa, motorik halus dan motorik kasar. 
Bermain juga merupakan aktifitas dimana anak dapat melakukan dan mempraktekkan ketrampilan, mengekespresikan pemikiran, meningkatkan kreatifitas dan menyiapkan diri berperan dan berperilaku dewasa (Hidayat, 2005). 

Aktifitas bermain memang berbeda dengan aktifitas lainnya. Dalam bermain anak sebenarnya sedang belajar, (Prasetyono, 2008). Akan tetapi banyak orangtua beranggapan bahwa bermain merupakan hal yang sia sia dan hanya membuang waktu belaka. Sebagian orang tua terkadang tidak memberi perhatian pada aktifitas bermain anak. 

Ciri bahwa aktifitas bermain merupakan aktifitas belajar disampaikan oleh Praseyono (2008) antara lain : Aktifitas bermain menimbulkan efek yang menyenangkan,  dilakukan secara spontan dan sukarela,dan ada aturan yang di ciptakan yang harus dipatuhi oleh pemainnya sendiri serta bersifat insidental. Dalam bermain anak juga belajar dan termotivasi untuk menyenangi permainannya. 

Melakukan aktifitas bermain hendaklah harus mengandung unsur pembelajaran. Aneka permainan dapat dilakukan oleh anak, namun tidak semua aktifitas bermain tepat untuk dilakukan oleh anak. Beberapa jenis permainan bahkan terkadang cenderung berbahaya bagi anak. Sebagai contoh, pisau merupakan benda yang berbahaya bagi anak sebagai mainan, namun pisau bisa menjadi sarana permainan yang bernilai positif jika ada prasarat terntentu. antara lain bukan dalam bentuk yang sebenernya(imitasi), anak sudah cukup umur, dan yang terpenting selama bermain anak mendapat bimbingan dan pendampingan, serta digunakan untuk berlatik kmotorik halus berupa ketrampilan memotong. Untuk jenis permainan yang cenderung berbahaya, harus dilakuakn  secara hati hati dan mendapat pengawasan orangtua.

Beberapa petunjuk yang dapat digunakan orangtua untuk menggunakan metode bermain sambil belajar Praseyono (2008):
1.     Gunakan permainan yang sesungguhnya.
Semisal orangtua mau mengajarkan motorik halus  berupa menuang minuman ke dalam cangkir, lakukan dengan yang sebenarnya, misalnya belajar menuangkan minum ke dalam gelas dan memberikannya kepada saudara atau anggota keluarga lain.Mungkin hasilnya tidak seperti yang di bayangkan tetapi kesempatan yang diberikan orangtua merupakan pengalaman belajar yang sangat bermanfaat.  
2.     Rencanakan ketrampilan baru yang akan diajarkan ke anak
Jika anak memang belum berhasil mencapai melakukan aktifitas yang di harapkan, perhatikan dan ajarkan dengan teknik yang lebih sederhana.
3.     Ketika jenis permainan berupa kegiatan mencontoh, lakukan aktifitas tersebut dengan pelan dan berulang.

Bagi anak, bermain  merupakan wahana belajar dan mendewasakan diri. Tanpa bermain proses tumbuh kembang anak akan terganggu. Demikian pula sebaliknya, memberikan kebebasan bermain sebebas bebasnya justru malah menyesatkan anak. Karena tidak sedikit permainan yang menimbulkan bahaya dan dampak negatif. Tanpa bimbbingan dan arahan orangtua, proses tumbuh kembang tidak akan sempurna.  Perhatian dan keterlibatan orangtua dalam aktifitas bermain anak akan mendorong anak belajar dan meningkatkan kesempurnaan tumbuh kembangnya.

SUMBER
Hidayat, A.(2005).Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Salemba Medika.Jakarta.
Muliawan, J.,U.(2009). Tips Jitu Memilih Mainan: Positif dan Kreatif untuk anak Anak. Diva Press. Jogjakarta.
Prasetyono, d., S.(2008). Biarkan Anakmu Bermain. Diva Press. Jogjakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar